Selasa, 29 Desember 2015

Di antara

Penantian akan saat yang tak berujung
Entah sampai kapan
Menahan rasa yang kerap tertunda
Mengurungkan niat
Lamunan akan hari yang cerah
Hampir tiba
Dalam lingkaran pergulatan yang sama
Niat tak mampu
Menahan gejolak rasa
Jika saja sedikit lebih kuat
Tingkah bahkan merubah segalanya
Senyum, hanyalah kerinduan semata
Di antara waktu
Penghujung tahun
Mengekal laku
Laku yang merubah
Hari yang cerah
Mentari pun tak malu bersinar
Bayangan
Buat aku tahu
Bahwa cahaya sebenarnya ada di sampingku

Kota Karang, 29/12/15/10.10

Senin, 14 Desember 2015

Nurani Embun Pagi

Biasanya ramah membakar jiwa
Bergetar hentakan rasa
Mestinya menyapa
Nikmati indahnya wajahmu
Korban harga yang harus dibayar
Coba untuk sekedar heningkan cipta
Mengudar rasa yang telah lalu
Wajah terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Andai saja Kau sungguh di sampingku kini
Hentakku ragu
Sesal dan niat menyatu dalam kata
Terbayang wajah yang selalu dilumuri senyum
waktu pulihkan semua
Memerdekakan langkah yang galau
Sebait kata ini mungkin tak sanggup mewakili semua
Terserah titahMu
Kan Kupatuhi
Itu Saja, Karna percaya ini tetap mengekal...
Wahai Nurani Embun Pagi...

Jumat, 11 Desember 2015

Gua Maria "josef freinademetz" jln. Nangka Kevikepan Ende, Flores, NTT

Menanti

Selalu melihat beberapa kemungkinan
Apakah ini mungkin?
Gelisah tak terkira
Untuk siapa pun itu tolong jangan biarkan penantianku sia- sia belaka
Aku percaya sebentar lagi akan tiba waktunya aku mengucapkan kata
"Eureka"
Sudah ditemukan.

Renungan Singkat 12 Desember 2015

Perikop : Markus 17: 10 - 13

Anak manusia menderita karena dosa. Dosa siapa? Dosa mereka? Mereka adalah "aku" kerap kali tidak setia dengan perintahnya. Aku yang ego. Aku yang malas tahu. Aku yang menyakiti diri sendiri. Aku yang tidak mau berkarya.aku yang mengandalkan kekuatan sendiri. Bersabarkah aku? Bahwa setiap kali " aku" melakukan hal yang tidak pantas, aku telah membuat Tuhan menderita, dan semakin menderita. Tuhan hampir tiba. Kedatangannya tentu membawa sukacita dan harapan baru. Harapan akan hidup baru yang penuh dengan kebahagiaan. Suatu pertanyaan buat "aku". Apakah aku sudah menyiapkan tempat yang nyaman buat kedatangan Tuhan? Ataukah aku malah terjebak pada kesalahan yang sama. menyiapkan hati dan pikiran bagi kedatangan Tuhan. Kesadaran adalah langkah awal untuk merubah apa yang barangkali tidak berkenan di mata Tuhan dan sesama. Kesadaran akan membuka peluang bagi tindakan untuk bergiat. Melakukan apa yang diperintahkan Tuhan yang ditemukan dalam kitab suci, dan refleksi hidup. Amin .