Taman Kerahiman
Saat
yang dinanti hampir tiba
Anak
manusia bersimpuh di bawah kaki semesta
Beratapkan
langit beralaskan bumi
Malam
mencekam menghancurkan keresahan jiwa
Akan
kemanakah aku ini ?
Sepatah
kata demi kata
Mendaraskan
doa pasrah kepada Bapa
Tentang
jalan yang harus dilalui
Demikian
berat tanggung semua ini
Ikhlas
kah Bapa menerima?
Panjat
doa tak terkira ini
Gemetar,……
Gemelutuk
rahang
Takut
hadapi semua ini
Gemuruh sunyi malam
Sepoi angin basah
Sendiri merenungi nasib yang demikian berat
Biarlah piala ini lalu ya Bapa
Nestapa pilu
yakinkah hati menerima semua
Tentang salib
Palang hina yang menimpa raga
Telusuri nasib yang telah digariskan Allah
Darah
menetes basahi rerumputan Getsemani
Taman
kerahiman Allah
Pancarkan
sukacita, ketenangan, dan damai
Dari
wajah suci tanda kasat mata
Baharui
manusia pendosa
Pancaran
cahaya malaikat kuatkan raga yang letih
Dimangsa
karya sepanjang hari yang telah dilalui penuh
Tentang
mujizat dan nasihat bijak kehidupan
Tentang
cerita cinta tanpa pamrih
Di
jalan derita ini
Mesias
tengadah menatap pasrah
Menerima
semua ini,……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar